Laman

. . . . . . . . . . . . . . . . Image Hosted by ImageShack.us . . . . . . . . . . . . . . . .

Minggu, 01 Mei 2011

Trigger 5 : Dislokasio Caput Femoris

          Seorang atlet ski, O, 25 tahun, terjatuh ketika melakukan manuver menikung di lintasan padang es. Tim medis segera berada di tempat kecelakaan dan menemukan atlet itu berada dalam kesakitan. Pada pemeriksaan di tempat, ditemukan deformitas sendi paha yang jelas baik waktu fleksi maupun waktu rotasi internal. Tes rotasi internal pasif yang dicoba dilakukan dokter, gagal. Dokter menduga telah terjadi dislokasi caput  femoris  anterior akut saat jatuh, akibat gangguan keseimbangan saat otot berkontraksi sangat hebat ketika menikung. Pasien langsung disiapkan untuk dapat di bawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.


STEP 1 :

  1. Dislokasio kaput femoris : berpindahnya caput femoris dari lokasi normalnya.
  2. Manufer : gerakan yang tangkas dan cepat. Suatu keadaan ekstrim yang  tidak terkendali.
  3. Deformitas  sendi paha : kelainan bentuk pada sendi paha yang  ditunjukkan oleh meningkatnya sudut antara colum dan corpus femoris.
  4. Fleksi : penekukkan pada sendi.
  5. Rotasi internal : perputaran kearah dalam.
  6. Rotasi internal pasif : perputaran kearah dalam yang digerakkan oleh orang lain.
  7. Dislokasi caput femoris anterior : berpindahnya caput femoris bagian depan dari lokasi normalnya .
  8. Akut : keadaan dimana penyakit baru diderita.
STEP 2 :

  1. Apa akibat gangguan keseimbangan saat otot berkontraksi sangat hebat ketika menikung?
  2. Bagaimana cara dokter mengetahui terjadinya dislokasi caput femoris pada atlet O?
  3. Apa tindakan pertama yang harus dilakukan pada atlet ski tersebut?
  4. Otot apa saja yang terganggu pada saat terjadinya dislokasi caput femoris?
  5. Otot apa saja yang berkontraksi pada os.femor?                                                     
  6. Bagaimana anatomi os.femor  & bersendi pada apakah os.femor trsebut pada bagian proksimal dan distal?
  7. Apa penanganan lebih lanjut yang dilakukan di rumah sakit pada pasien tersebut?
  8. Apakah ada gangguan terhadap coxae akibat terjadinya dislokasi caput femoris?
STEP 3 :
  1. Akibatnya atlet itu terjatuh karena terjadi gangguan keseimbangan sehingga mengakibatkan dislokasi caput femoris.
  2. - Inspeksi ( look ) : terjadinya deformitas pada sendi paha yang jelas.
    - Palpasi ( feel ) : melakukan rotasi internal pasif.
    - Moving ( gerakan ) : sulit melakukan fleksi maupun rotasi internal.
  3. Dengan cara : - Rest
        -   Ice
        -  Compressed
                          - Elevator
  4. Otot paha dan otot panggul
  5. LO
  6. Anatomi os femur
            -
     Bagian proksimal
                                  •                    Caput femoris
                        Fovea capitis
                        Colum femoris :
    - Circum anatomicum
    - Circum sirurgicum
                        Trochanter major
                        Trochanter minor
                        Sulcus intertrochanter 
            - Bagian distal
                                  •                    Linea aspera
                                  •                    Epycondilus medialis
                                  •                    Epycondilus lateralis
                                  •                    Condylus lateralis
                                  •                    Condylus medialis 
          Pada bagian proksimal bersendi dengan acetabulum os coxae.
          Pada bagian distal bersendi dengan tibia dan fibula.

  7. Dilakukan pemeriksaan fisik dan penunjang.
  8. Ada, karena femoris dan coxae dihubungkan oleh beberapa otot, tendon, ligament, nervus, dan fasa.
STEP 4 :


STEP 5 : 

  1. Defenisi dislokasio caput femoris
  2. Anatomi otot dan tulang coxae dan femur
  3. Otot yang terganggu pada saat terjadi dislokasio caput femoris
  4. Histology ligament dan tendon
  5. Histology tulang rawan yang terdapat pada sendi
  6. Mekanisme kontraksi otot rangka pada saat exercise
  7. Articulatio pada coxae dan femur 
STEP 6 :
Dislokasio caput femoris adalah pindahnya bentuk tulang caput femoris yang menyusun sendi. Cidera ini dihasilkan oleh gaya yang menyebabkan sendi melampaui batas normal anatominya.


http://3.bp.blogspot.com/


Macam-macam Dislokasio Caput Femoris 
  • Dislokasi Posterior
    Dislokasi posterior terjadi patah trauma saat panggul fleksi dan adduksi. Arah trauma dan lutut ditransmisikan sepanjang batang femur dan mendorong caput femur ke belakang (Dashboard injury) atau jatuh dengan posisi kaki fleksi dan lutut tertumpu.
  • Dislokasi Anterior
    Dislokasio anterior terjadi pada trauma jika tungkai terkangkang, lutut lurus, punggung bongkok arah k depan dan ada puntiran ke belakang.
  • Dislokasi Sentral
    Dislokasio sentral terjadi kalau trauma dating dan arah samping sehingga trauma di transmisikan lewat trokanter mayor mendesak terjadi fraktur acetabulum sehingga caput femoris masuk ke rongga pelvis.
Anatomi tulang coxae 


Os coxae terdiri dari 3 tulang yang bersatu :

                    Os illium
                   Cristae iliaca
                   Spina iliaca anterior posterior (Sias)
                   Spina iliaca anterior inferior
                   Spina iliaca posterior superior
                   Spina iliaca posterior inferior
                   Facies aucularis
                    Os ichium
                   Tuber ischiadica
                   Spina ischiadica
                   Incissura ischiadica major dan minor
                   Facia lunata
                   Fossa acetabulli
                   Icissura acetabulli
                    Os pubis
                   Tuberculum ubisum
                   Linea archialata
                   Simpisis pubis
                   Foramen octuratorium
                   Ramus interior os pubis + ramus os chium di posterior
                   Ramus superior di os pubis + os spiniom di lateral


http://en.wikipedia.org/
http://en.wikipedia.org/
Anatomi tulang femur
  • Caput femoris
  • Fovea capitis
  • Trochanter major dan minor
  • Crista intertrochanterica
  • Fossa intercondylaris
  • Linea aspera
  • Epicondylus medialis
  • Epicondylus lateralis
  • Condylus medialis
  • Condylus lateralis
  • Linea intercondylaris 

Anatomi otot os coxae
  • M. gluteus maximus
  • M. gluteus medius
  • M. gluteus minimus
  • M. periformis
  • M. gemellus superior dan inferior
  • M. obturator internus dan eksternus
  • M. quadratus femoris
  • M. psoas major dan minor
  • M. iliacus 
Bagian lateral
  • M. tensor facia latae 
Bagian anterior
  • M. vastus lateralis
  • M. rectus femoris
  • M. vastus intermedius
  • M. vastus medialis
  • M. pectineus
  • M. abductor magnus
  • M. gracillis
  • M. Sartorius
Bagian posterior
  • M. semimembranosus
  • M. semitendinosus
  • M. bicep femoris caput longum
  • M. bicep femoris caput brevis
Otot yang terganggu pada saat terjadi dislokasio caput femoris 
  • M. gluteus minimus
  • M. piriformis
  • M. gemellus superior
  • M. quadratus femoris
  • M. gracillis
  • M. pectineus
  • M. opturatorius
  • M. opturatorius internus
  • M. gemellus inferior
  • M. adductor brevis
  • M. psoas major
  • M. iliacus

    Otot otot ini terganggu disebabkan karena semua origo terletak pada os coxae dan insersinya terletak pada os femur.
STEP 7 :


Histologi

Ligamen


Tendon
Cartilago Hialin

Cartilago Fibrosa





1.nukleus kondrosit
2.serat kolagen
3.lakuna
4.deretan kondrosit
5.matriks tulang rawan
6.serat kolagen






Mekanisme kontraksi otot :
  1. Suatu potensial aksi berjalan disebuah atau sepanjang saraf motorik sampai keserabut otot.
  2. Disetiap ujung saraf menyekresi substansi neurotransmitter yaitu acetil colin dalam jumlah sedikit.
  3. Acetil colin bekerja pada area setempat di membrane serabut otot.
  4. Terbukanya kanal bergerbang acetil kolin.
  5. Potensial aksi akan berjalan disepanjang membran serabut otot.
  6. Potensial aksi akan menimbulkan depolarisasi membrane otot dan banyak aliran listrik potensial. Ion-ion Ca⁺ menyebabkan filament aktin dan myosin bergeser satu sama lain, dan menghasilkan proses kotraksi.

Articulatio Coxae
Articulatio pada coxae 
  • Articulatio sacro iliaca
  • Articulatio cartilogiresa
  • Articulatio coxae
Articulatio pada distal femur
  • Articulatio genus







Kesimpulan
          
          Dislokasio caput femoris dapat terjadi ke beberapa arah yaitu posterior, sentral, dan anterior yang menyebabkan deformitas sendi paha karena terganggunya otot articulatio antara coxae dan femur yang mana terdapat ligament, tendon dan tulang rawan.

DAFTAR PUSTAKA


Moore, Keith L. Agur,Anne M.R. 2002. Anatomi Klinis Dasar .Laksman,H. editors. Jakarta: Hipokrates, p. 285-7
Ganong W F. 1995. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 14th ed. Editor;Oswari J. Jakarta: EGC. p.182-3




Tidak ada komentar:

Posting Komentar